
Kobaran api menyambar tubuh Pak Rediyanto (47 Tahun) saat sedang menyolder body mobil di tempat kerjanya. Ia tak sengaja menyenggol sebotol thinner berukuran besar. Tanpa disadari kobaran api menjalar ke seluruh lantai hingga membakar kedua kakinya.
“Ya Allah Gusti…sakit..sakittt. Tolong pak tolong saya…” teriak Pak Yanto sesaat sebelum tak sadarkan diri.
Pak Yanto tak henti berteriak dan merintih kesakitan, api menyembur keluar, cairan thinner yang tak sengaja tersenggol membakar kedua kakinya hingga melepuh. Pak Yanto yang saat itu sedang menyolder body mobil tidak menyangka jika ada cairan thinner yang tumpah saat ia sedang bekerja.
Setelah kejadian naas itu, Pak Yanto sempat dilarikan ke rumah sakit karena luka bakarnya cukup parah, namun karena keterbatasan biaya ia terpaksa menghentikan pengobatan dan memilih untuk merawatnya seorang diri.
Pilunya Pak Yanto tak punya keluarga. Ia tinggal seorang diri di perantauan, sementara ayah dan ibunya telah lama tiada. Hari demi hari ia habiskan di dalam sepetak rumah yang kotor, tak terawat, sunyi dan lembab, tidur pun hanya beralaskan kasur tipis. Lukanya penuh darah, hanya dibalut perban seadanya.
Perjuangan Pak Jarwo menahan sakit belum usai. Setiap kali ingin berpindah tempat ia harus merangkak. Tak jarang lukanya terbentur benda tajam hingga mengeluarkan darah. Bahkan karena takut lukanya semakin parah untuk buang air kecil (BAK) ia terpaksa menggunakan botol bekas karena tak sanggup bergerak.
Suatu hari Pak Yanto pernah memaksakan dirinya untuk merangkak ke kamar mandi karena hendak mencuci wajahnya. Namun, di tengah jalan kakinya tersentuh ujung dinding, darah berceceran di sekitar lantai.
“Tuhan, andai saja masih ada bapak dan ibu pasti aku bisa melalui semua cobaan ini. Aku sudah tak punya biaya lagi untuk berobat, aku takut lukaku semakin parah. Setiap hari darah tak berhenti keluar…” ucap Pak Yanto.
Sahabat, saat ini kondisi Pak Yanto semakin memprihatinkan, nafsu makannya terus menurun dan lukanya infeksi karena tak diobati. Untuk makan saja ia hanya mengandalkan uang pemberian tetangga yang datang untuk menjenguk. Mari kita bantu beliau untuk untuk meringankan bebannya.