Orang tua Fandi telah melakukan segala usaha demi kesembuhan putranya, termasuk mempertaruhkan nasib dengan menempuh perjalanan laut ke Kupang, NTT selama 2 hari. Mereka berharap sakit yang diderita Fandi bisa segera terobati.
Ibu Fandi tak menyangka putra semata wayangnya harus melawan penyakit yang begitu ganas setelah 3 minggu dilahirkan pada tahun 2020 lalu. Kepala Fandi terus membesar hingga seukuran buah semangka karena penyakit Hidrosefalus yang dideritanya.
Orang tua Fandi hanya bisa membawanya ke dokter untuk diperiksa karena keduanya tak punya cukup uang untuk pengobatan lebih lanjut. Selain itu, jarak rumah yang jauh juga menjadi kendala Fandi untuk berobat di rumah sakit.
Namun, orang tua Fandi tak ingin menyerah untuk kesembuhan anaknya. Hingga akhirnya memberanikan diri menyebrang dari Alor ke Kupang dengan menempuh perjalanan laut selama 2 hari.
Â
Fandi pun telah menjalani operasi pemasangan selang pada kepalanya bulan Juni lalu. Mirisnya, kepala Fandi pecah pasca sehari dioperasi dan mengalami perubahan bentuk.
Kini orang tua Fandi mau tak mau harus mengadu nasib di Kupang. Satu-satunya tulang punggung keluarga adalah ayah Fandi yang bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp16 Ribu saja sehari. Ibu Fandi tak bisa membantu sang suami karena harus menjaga putra mereka yang bisa rasakan sakit kapan saja.
#OrangBaik, Fandi adalah satu-satunya harapan kedua orang tuanya. Namun mereka belum bisa berbuat banyak untuk kesembuhan Fandi, terlebih di masa PPKM seperti sekarang ini.
Â
Sobat baik mari segera bantu Fandi agar bisa cairan di kepalanya bisa segera diambil, dengan cara berdonasi.
Â
Â