Arsen, bocah kecil berusia tiga tahun ini harus kembali menjalani perawatan di rumah sakit di karenakan penumpukan cairan di paru-parunya yang membuat aktifitasnya terganggu. Dadanya sesak, napasnya terengah-engah. Bahkan beberapa obat yang di konsumsi terpaksa harus di naikkan dosisnya demi menjaga kondisi Arsen tetap stabil..
“Badannya membengkak dan sekarang harus di rujuk ke rumah sakit jakarta agar bisa mendapatkan pengobatan yang lebih bagus ”. Saya nggak tega mas, anak sekecil itu sudah harus mengkonsumsi banyak obat dan dosis yang tinggi, kata ibu Arsen
Muhammad Arsenio adalah anak kedua dari Bapak Gilang dan Ibu Maslichatul Limayah. Sejak kecil ia mengalami jantung bocor, namun baru diketahui pada januari 2020 lalu. Arsen telah menjalani operasi pasang ring, namun pada september 2021 kondisinya kembali menurun. Badannya kini membengkak, ia harus menjalani rawat inap di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo setelah rawat inap selama
Satu minggu di RSUD Moewardi Solo Kini pak Gilang harus kembali cuti dari pekerjaannya di Salatiga.
“Saya dulu cuti 3 bulan waktu Arsen operasi, sekarang mungkin bakal cuti lama lagi. Nggak tau nanti biayanya dari mana.” ucap pak Gilang.
Penghasilan pak Gilang yang tidak seberapa, kini harus terhenti sementara. Sedangkan untuk pengobatan Arsen memakan biaya yang tidak sedikit. Apalagi setelah di rujuk di jakarta kebutuhan hidup semakin membengkak, belum lagi untuk biaya yang lain seperti kebutuhan pampers, obat, makan, dan biaya kakak Arsen yang masih duduk di bangku sekolah dasar yang juga membutuhkan biaya untuk kesehariannya.