Mental Terganggu, Temani Pasien Kanker Anak Sembuh

Bayangkan, jika anda pilek terus keluar dari hidung bersama dengan darah yang mengalir? Tak lama kemudian malah tumbuh benjolan yang dengan cepat membesar. Kawan, Inilah yang dirasakan oleh Gilang, bocah 3 tahun yang harus menerima kenyataan bahwa ia mengidap kanker hidung langka. 

“Saya sampai sujud-sujud ke Allah, minta kalau ini semua cuma mimpi. Tapi melihat benjolan di wajah gilang yang terus tumbuh, saya hadapi kenyataan. Sujud saya sekarang minta supaya penyakit Gilang diangkat ya Allah” pilu Ibu Gilang.

Dalam gendongan ibu, penglihatan Gilang sudah buram terhimpit kanker. Tak ada lagi senyuman di wajahnya. Hanya tangis kesakitan yang tak dipahami Gilang sambil merengek, “Bu, kapan Gilang sembuh dan bisa bermain lagi?”

Tak banyak beda dengan kisah Gilang, Si Kecil Imam pun harus hidup dengan kanker ditubuhnya. Pipi gembul Imam bukan memancarkan kelucuan dan kegemasan anak 2 tahun. Leher dan badannya terus membesar tak wajar hingga vonis dokter bilang, “Imam terkena kanker darah. Harus segera dirujuk ke rumah sakit di Jawa.” 

kanker3

Berhutang dan tinggalkan pekerjaan dilakukan Pak Zaini untuk boyong keluarga hijrah dari Lombok menuju SurabayaTak banyak yang bisa diharapkan dari lembaran lima ribuan yang dibawa Pak Zaini. 

“Sehari-hari saya cuman kerja jadi buruh pemanjat pohon kelapa yang diupah Rp5.000 per pohon. Tapi karena adek (Imam) harus berobat, yaa saya ndak punya pemasukan. Sampai sekarang harus tidur di lantai rumah sakit,” pilu Pak Zaini. 

Kawan, Imam dan Gilang kini jarang sekali ceria dan tersenyum. Ia sering menangis karena rasa sakit yang tak dia mengerti. Belum lagi mereka harus hidup di kasur bangsal rumah sakit yang buatnya tak nyaman seperti di rumah. 

Tubuh dan usia mereka masih kecil, tapi sudah harus menghadapi rasa sakit yang tak pernah mereka pahami dan tiba-tiba datang seperti “merusak” kesenangan masa kecil mereka. 

Kondisi itulah yang tidak hanya buat kesehatan fisik mereka terganggu, melainkan kesehatan mental dan psikologis mereka pun tersakiti. Data Kementerian Kesehatan pada 2015 pernah menjelaskan, “Keganasan penyakit kanker telah membuat 90.000 anak meninggal setiap tahunnya. 59 persen anak-anak memiliki masalah mental.”

#OrangBaik, yuk ikut dampingi adik-adik kita! Buat mereka terus tersenyum dan tumbuhkan harapan untuk sembuh. Kamu bisa donasi mulai 20 ribu saja untuk bantu penuhi kebutuhan dan belikan mainan untuk mereka.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Info Kegiatan / Donasi ?