Ya Tuhan, Tolong Bantu Irenia Sambung Nafasnya

Leher diberi lubang dan hidungnya terpasang selang. Selama 6 tahun Irenia menanti keajaiban Tuhan. Napasnya bergantung pada alat medis dan selang oksigen.

Pernah suatu hari napas Irenia sesak saat ia tengah tertidur. Tubuhnya kejang dan tangannya mengepal sambil memukul kasur seakan meminta pertolongan. Saat itu juga saya langsung memeriksa suhu tubuh dan denyut nadinya, Saya takut jika hembusan nafasnya terhenti. Setelah 15 menit ia mulai berhenti kejang dan nafasnya membaik.Tuhan Yesus jantungku rasanya ikut terhenti” ucap Bu Sri Hartatik (Ibunda Irenia).

Bola matanya berlinang, sekujur tubuhnya terpasang alat medis, dadanya naik turun karena sulit bernapas, Irenia (6 Tahun) berjuang dari 3 penyakit sekaligus.

 

 

irenia4

Irenia anak bungsu dari Bapak Gunarto & ibu Sri Hartatik divonis menderita Laringomalasia, kelainan bawaan yang membuat laring (pita suara) dan jaringan sistem pernapasan melemah hingga menutup sebagian jalan napas. Tak hanya itu, ia juga menderita peradangan paru-paru dan Cerebral Palsy atau kelumpuhan saraf otak.

Selama bertahun-tahun ia terkulai lemah, masa kecil yang seharusnya dilalui dengan penuh canda tawa hanya tinggal angan-angan baginya.

Saat sakitnya kambuh, Irenia akan menangis setiap kali ia menghembuskan nafas. Laringomalasia yang dialami Irenia menyebabkan sebagian saluran di tenggorokannya tersumbat. Akibatnya ia sulit menelan cairan atau makanan melalui mulut, sehingga harus dibantu dengan selang makan (NGT) yang dimasukkan melalui lubang pada lehernya.

Pilunya, kedua orang tua Irenia tidak mampu membawa putrinya untuk berobat. Keterbatasan ekonomi yang dialami keluarga Irenia juga membuatnya kesulitan memenuhi asupan gizi dan membeli alat bantu medis yang ia butuhkan untuk bertahan.

Ayahnya hanya seorang buruh serabutan dengan penghasilan 25-40 ribu sehari dan setelah bertahun-tahun menabung penghasilannya selalu habis, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Terlebih saat pandemi lapangan pekerjaan semakin sulit ditemukan, dalam seminggu biasanya hanya dapat 3 panggilan kerja.

“Tubuh Irenia sangat lemah, ia butuh asupan gizi yang cukup untuk mengganti pengobatan yang selama ini terputus. Tetapi pekerjaan saya tak menentu, jika tak ada biaya Irenia terpaksa hanya makan seadanya dan minum air putih…” ucap sang ibu. 

#OrangBaik, kini setiap hembusan napas Irenia sangat berharga. Tanpa bantuan oksigen, gizi yang cukup, dan pengobatan sesak napas dan kejang-kejang akan terus mengancam kesehatan malaikat kecil ini.

 

Mari, menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk mengantarkan pertolongan agar Irenia dapat segera menjalani pengobatan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Info Kegiatan / Donasi ?