Berbagi Kebaikan

Edukasi Stunting Bersama Yatim Mandiri

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus segera diselesaikan. Sebab, hal itu berkaitan dengan kualitas generasi selanjutnya. Pertumbuhan yang terganggu dikhawatirkan memunculkan masalah baru pada masa depan. Stunting merupakan kondisi ketika panjang atau tinggi balita masih kurang bila diukur dengan umurnya. Atau masyarakat biasa menyebut dengan kerdil. Itu merupakan masalah gizi kronis. Faktor penyebabnya banyak, mulai kondisi ekonomi, gizi ibu saat hamil, penyakit pada bayi, hingga kurangnya asupan gizi. Penanganan anak stunting terus dikebut Pemkot Surabaya. Salah satunya melalui program Jagongan Cegah Stunting (Jago Centing) yang digelar di wilayah angka stunting tinggi. Dalam kegiatan itu, permasalahan pencegahan stunting langsung dipecahkan.

vino usus meradang

Kondisi Usus Meradang, Vino Buang Air Besar Lewat Perut

Lahir tanpa Anus, Vino harus lakukan operasi berkali-kali! Vino ( 6 bulan), menghadapi hari-hari beratnya sejak ia kecil karena ia tidak memiliki anus dan buah zakar. Awalnya ia merasa sering muntah jika saluran pembuangan kotoran lewat perut sementaranya meradang dan mengeluarkan darah. Usaha yang dilakukan orang tua Vino sangatlah keras, hingga akhirnya Vino dilakukan tindakan operasi tahap pertama untuk pembuatan anus buatan sementara namun tetap masih bermasalah. Jahitannya masih terbuka dan ususnya keluar, dan kini ia harus jalani operasi tahap kedua untuk ditutup jahitannya yang masih terbuka.

korban phk

Bantu Korban PHK Untuk Merawat Istrinya Yang Tak Bisa Begerak

“Karena Covid kemarin, pabrik saya pengurangan karyawan, saya kena PHK. setelah pulang ke rumah, ternyata malah istri saya kayak gini kondisinya..” Pak Pajar, korban PHK. Duka Pak Pajar Mino Putranto, 41 tahun,seperti berlipat ganda. Setelah sebelumnya terkena PHK kini dia harus menerima kenyataan bahwa sang istri mengalami TB tulang belakang. Sebelumnya ia bekerja sebagai buruh pabrik di Bekasi. Pak Pajar selalu menyempatkan dua atau tiga bulan sekali pulang ke rumahnya di kecamatan Banjarsari, Solo. Di rumah sempit yang masih menumpang dan jadi satu dengan mertua, Pak Pajar tinggal dengan mertua, istri, dan kedua anaknya yang masing masing masih duduk di kelas empat SD dan kelas tiga SMK
Kini sang istri, Ibu Sri Martanti (39 tahun) hanya bisa tergeletak lemah di atas kasur. Sejak awal 2021 lalu hari-harinya hanya bisa dihabiskan dengan menatap langit-langit rumahnya, meratapi keadaanya sekarang. Sekujur tubuhnya kaku, kakinya panas. Nyeri di perutnya semakin menjadi ketika batuk. Kegiatannya berjualan makanan di gang kecil samping rumahnya kini terhenti total. Bekas etalase berjualan bu Sri kini digunakan Pak Pajar untuk berjualan pulsa yang hasilnya hanya sekedar bisa untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.

tangis darah

Hentikan Tangis Darah Dari Mata Si Penari Cilik

Darah menetes tak dapat ditahan dari mata Sherly, menodai baju tari yang sedang dia dekap malam itu. “Bu, kena darah lagi…” ucap Sherly pada sang ibunda. “Ndakpapa Nduk, digantung lagi aja ya…nanti Ibu lap yang kena darah” sang ibunda meraih baju Sherly dan menggantungnya. Inilah rutinitas Sherly setiap malam. Mendekap baju tarinya yang temani hari-harinya sebelum kanker mata merenggut kebahagiaannya. Perlahan-lahan pula Sherly mulai tak bisa menari, bahkan bergerak seperti orang normal pun dia sudah tak sanggup. Di tengah rasa sakit yang menusuk dari mata kiri Sherly yang buta sampai ke ubun-ubunnya, Sherly bertanya-tanya… “masihkah aku bisa melanjutkan mimpi menjadi seorang penari?”

11 Tahun Menunggu Untuk Operasi Lubang Anus

“Hanya 1 dari 5000 anak di dunia yang lahir tanpa lubang anus. Ternyata, aku salah satu di antaranya… ” -Constantino Soares-.
Mungkin sekilas Constan terlihat seperti anak-anak sehat lain seumurannya. Ia mengenakan seragam SD setiap paginya, kemudian pamit berangkat sekolah setiap paginya. Siapa yang menyangka di balik seragamnya itu, terpasang kantong plastik di perutnya untuk menampung kotorannya. Rasa cemas kerap memenuhi hati Constan setiap ia pergi ke sekolah. Ia takut tak bisa bermain bersama teman-temannya, ia juga takut bila teman-temannya tahu kalau terlahir berbeda dari yang lain.

Pangestu Berjuang Melawan Kanker Nasofaring

Ringankan Beban Pangestu Dalam Menghadapi Kanker Nasofaring

Pangestu merupakan seorang remaja berumur 18 tahun yang berasal dari daerah Pacet, Mojokerto. Dia terlahir di tengah tengah keluarga yang kurang mampu ekonominya. Pangestu lahir normal seperti remaja lainnya. Pada bulan Desember 2019 yang lalu Pangestu menderita penyakit kanker nasofaring. Penyakit ini merupakan jenis kanker tenggorokan yang terjadi pada lapisan luar nasofaring. Bapak Pangestu adalah seorang Buruh Tani yang jika tidak bekerja maka tidak mendapatkan upah, sementara ibu nya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Semenjak Pangestu Sakit dan mengharuskan anaknya berobat ke rumah sakit, bapak Ali sudah tidak bisa bekerja lagi. Kegiatan sehari-hari Pangestu selama ini hanyalah berada di dalam kamar, sesekali ia hanya keluar kamar untuk mencari udara segar di luar dan pergi kontrol ke rumah sakit.

Bantu Bu Catur Kembali Berjalan

Bantu Penjual Nasi untuk Bisa Berjalan Kembali

Berawal dari kecelakaan tunggal didepan rumah dinas kapolres Kabupaten Tuban, kini bu Catur mengalami remuk pada kaki kanan bagian betis sepanjang 10 cm, ditambah dengan tulang kecil betis yang mengalami patah tulang, sehingga bu Catur harus menggunakan alat penguat kaki demi menunjang aktivitas sehari-harinya. Keluhan bu Catur saat ini adalah nyeri yang luar biasa hebat dibagian betisnya. Jika tidak segera diobati, maka akan terjadi infeksi dan penyebaran luka dibagian lain. bu catur harus menjalani tindakan pergantian Ilizarov (alat perpanjangan tulang).

Bantu Andri Irvansah Sembuh

Bantu Si Cerdas Sembuh untuk Mewujudkan Mimpinya!

Sejak lahir Andri Irfansyah ditemukan benjolan pada tulang ekornya dan pada kaki kiri kepleh seperti tidak ada dagingnya. Saat ini keluhan terberat yang Andri Irfansyah rasakan adalah kaki kiri tidak bisa diluruskan dan kesulitan saat berjalan, dan harus segera dilakukan tindakan embolisasi agar penyakit ini tidak semakin parah. Jika tidak mendapatkan tindakan tersebut dalam waktu dekat akan berakibat pada kondisi yang semakin buruk. Untuk berobat Andri Irfansyah mengandalkan biaya dari BPJS dan bantuan dari orang lain.

Bantu Amanda Keysha Melawan Katarak Kongenital

Namanya Amanda Kesyha Hanum pada usianya yang masih dini Keysha diagnosis nystagmus and onther irreguler eye movements atau katarak kongenital. Usianya sekarang 11 bulan dan harus berjuang melawan penyakit tersebut. Pada saat ini masih menunggu penjadwalan untuk operasi. Sahabat Ruang Pasien mari bantu Kesyha melawan penyakit katarak dengan menyisihkan sedikit rejekinya, Insya Allah sedkit bantuan dari sahabat Ruang Pasien akan sangat membantu kesembuhan Kesyha.

Rumah Singgah Solo

Yuk Patungan Rumah Singgah Di Solo!

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan rumah singgah, insya Allah Ruang Pasien akan membuka rumah singgah ke-3 yang berlokasi di Solo mengingat Solo adalah pusat rujukan penyakit tulang dan banyak pasien yang membutuhkan rumah singgah di sana. Dengan itu kami mengajak kepada kawan kawan baik ikut bersama kami untuk patungan Rumah Singgah Baru di Solo.

Info Kegiatan / Donasi ?